Generic Structure
pada jenis teks bahasa Inggris adalah pola susunan paragraf yang
dipakai penulis dalam menuangkan ide dan pikirannya pada wacana yang
ditulisnya. Itulah definis generic structure yang paling sederhana.
Meski begitu kita perlu melihat arti dan pengertian dari generic
structure ini lebih mendalam.
Seperti dijelaskan diatas, bahwa pola penyusunan masing masing jenis teks itu berbeda antara yang satu dengan yang lain. Perbedaan generic structure ini terjadi karena tujuan tulisan atau teks tersebut memang juga berbeda, ditujukan kepada audien dan pembaca yang berbeda pula.
Narrative1. Orientation: orientasi adalah pengenalan. Pengenalan yang perlu disampaikan kepada pembaca oleh penulis tentang apa cerita selanjutnya. Orientation biasanya berisi 3 informasi utama yaitu pelaku cerita, tempat terjadinya cerita dan waktu kapan cerita itu terjadi.
2. Complication: diartikan lebih sederhana, complication adalah pertentangan, masalah, atau conflict yang dihadapi oleh para pelaku cerita. Dalam kajian literture, conflict ini biasanya dibedakan menjadi 3 macam pula yaitu, natural, social dan psychological conflict.
3. Resolution: resolusi adalah cara mengakhiri sebuah cerita. Penulis memilih bagaimana para pelaku cerita tersebut menyelesaikan pertentangannya. Resolusi ada yang happy ending ada pula yang sad ending.
4. Coda: Ketika cerita itu berakhir, penulis perlu memberikan hikma atau pelajaran yang bisa diambil setelah membaca cerita narrative tersebut. Inilah yang sering disebut sebagai nilai moral cerita narative.
Report
1. General Clasification: yang dimaksud dengan “Pengelompokan Umum” adalah cara penulis mengidentifikasi objek tulisannya secara umum. Apa yang sedang dibahas dalam tulisan tersebut tidaklah kasuistik, alias berlaku dimana saja asal masih dalam klasifikasi atau kelompok yang sedang dibahas itu.
2. Description: Penggambaran dalam tulisan tentang objek yang sedang dibicarakan. Biasanya meliputi hal-hal yang membedakan dangan klisifikasi atau kelompok lainnya, misalnya habitat, sifat, fungsi dan lainnya.
Recount
1. Orientation: sama dengan orientasi pada teks narrative, penulis recount dalam memulai paragraf juga perlu memperkenalkan participant (pelaku cerita), kemudian setting of place, dan juga setting of time.
2. Events: peristiwa apa saja yang dialami oleh pelaku cerita dalam teks recount. Berbagai peristiwa yang disampaikan biasanya diurut berdasarkan kronologi waktu terjadnya atau sifat pentinngya peristiwa tersebut.
3. Reorientation: pernyataan akhir penulis tehadap pengalaman yang telah dilakukan. Biasany berupa kesan atau impression
Procedure
1. Aim/Goal: Apa tujuan dari ditulisnya teks itu. Biasanya “Aim” dalam teks procedure sudah kelihatan pada judul tulisan
2. Materials: Bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan. Pada paragraf ini penulis teks procedure perlu memberikan daftar bahan dan peralatan agar tujuannya tercapai. Pada jenis teks procedure tententu, tahap ini bersifat optional, bisa ada atau tidak.
3. Steps: langkah-langkah yang perlu dilakkukan dijelasakn secara rinci dan berurutan. Karena ini adalah procedure dan bersifat teknis, maka urutan langkah-langka tersebut sangat penting dan tidak boeleh tertukar. Makanya diawali dengan kata squence of time seperti first, second, third dan lainnya.
Descriptive
1. Identification: identifikasi terhadap objek tulisan. Apa yang akan dibicarakan dalam tulisan ini. Biasanya “Identification” ini agak membingungkan dengan “General Clssification” milik teks report. Idntifikasi dalam teks recount bersifat khusus tidak umum dan terikat dengan kondisi tertentu yang sudah disampaikan.
2. Description: Penggambaran objek tulisan. Bagaiman rupa, bentuk, sifat, atau kegunaan dari objek tulisan digambarkan dengan gamblang.
News Item
1. Newsworthy event: Berita inti berupa kejadian utama yang menjadi bahan tulisan. Sederhananya ada peristiwa apa, dimana, dan kapan terjadinya.
2. Backround events: rentetan peristiwa lain yang melatarbelakangi peristiwa utama terjadi. Peristiwa lain yang membrikan pengaruh sehingga peristiwa utama terjadi.
3. Sources: penyataan sumber berita. Bisa berupa komentar pelaku, saksi, dan juga pihak yang dianggap berwenang
Review
1. Orientation: pengantar review, apa yang dinilai, dan penilaian itu berdasarkan kondisi apa.
2. Interpretive Recount. Ringkasan dan intepretasi penulis tehadap karya yang sedang direview. Sebenarnya bersifat optional, boleh ada atau dihilangakan.
3. Evaluation: evaluasi yang diberikan oleh penulis tehadap karya yang sedang dibahas.
4.Evaluative Summation: opini penulis setelah diadakan penilaian, karya itu layak atau tidak untuk diberikan kepada pembaca lainnya.
Explanation
1. General statement: pernyataan umum tentang apa yang sedang diperjelaskan dalam tulisan. Biasany berupa gejala alam dan sosial
2. Sequenced explanation: penjelasan kenapa dan bagaimana gejala alam atau sosial tersebut sampai bisa terjadi. Penjelasan ini bersifat objektif dan tidak dimaksudkan untuk menilai baik ataupun buruk.
Analytical Exposition
1. Thesis: peragraf yang berisi pernyataan penulis terhadap hal yang sedang dibicarakan.
2. Arguments: argumentasi yang mendukung posisi penulis sebagaimana telah dinyatakn dalam thesis pada pargraf sebelumnya.
3. Reiteration: pernyataan kembali penulis tehadap posisinya dihadapan hal yang sedang dibicarakan. Kadang sifatnya hanya kesimpulan dan tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi.
Hortatory Exposition
1. Thesis: seperti pada analytical exposition, penulis perlu menytakan dan mengumumkan akan adanya hal dan perlu untuk disikapi
2. Arguments: argumentasi kenapa penulis perlu bersikap sepeti dalam thesi diatas. Alasan-alasan yang mendukung thesisnya perlu diperkuat dan bila perlu diuji dan dibuktikan supaya logis dan masuk akal.
3. Recommendation: rekomendasi atau ajakan penulis teks akan kebenaran thesis yang sudah dibuktikannya.
Discussion
1. Issue: Menerangkan adanya isu yang sedang diperdebatakan. Biasanya hal-hal yang gampang sekali menimbulkan pro dan kontra, pendapat setuju dan sebaliknya.
2. Arguments for and against: pernyataan yang mendukung issu dan juga pernytaan yang tidak mendukung. Dua alat bukti ini perlu disampaika secara berimbang untuk bisa mengambil keutusan.
3. Conclusion: kesimpulan yang diambil oleh penulis ketika sudah memberikan 2 hal yang berseberangan.
Spoof
1. Orientation: pengenalan tokoh certia , tempat dan informasi waktu kejadian, seperti halnya pada narrative text.
2. Events: berbagai peristiwa yang dialami oleh tokoh cerita seperti halnya dalam recount text dijelasakn berurutan berdasakan waktu dan sifat pentingnya peristiwa tersebut.
3. Twist: hal tak terduga yang terjadi di akhir cerita sehingga terkesan menjadi cerita lucu.
Anecdote
1. Abstract: ringkasan cerita biasanya berupa kejadian-kejadian yang tidak lumrah atau ganjil dalam cerita yan akan disampaikan.
2. Orienation: seperti pada Narrative dan Recount, orientasi pad Anecdote text juga memberikan informasi awal tentng siapa, dimana dan kapan.
3. Crisis: inti dari kejadian yang tidak lumrah yang dialami pelaku cerita diperjelas agar pembaca merasa tertarik untuk terus membaca.
4. Reaction: reaksi apa yang diambil oleh pelaku cerita tehadap krisis yang sedang dihadapi.
5. Coda: sama halnya dengan cerita narrative bahwa, anecdote text juga perlu menyajikan pesan atau pelajaran yang perlu diambil ketika sudah menyelesaikan krisis yang sedang dihadapi cuman disampaikan dalam cerita.