Translate

Rabu, 26 Desember 2012

Pemandian Alami Clereng di Lereng Menoreh

Pemandian Alami Clereng di Lereng Bukit Menoreh

Hobby kami sekeluarga adalah berenang. Walaupun aku belum mahir berenang, baru beberapa meter saja, tetapi tetap senang saja kalau diajak berenang. Kalau di Yogya, sudah sering berkunjung ke beberapa lokasi kolam renang di sekitar kota Yogya. Saat itu oleh bapak diajak mencoba kolam renang lain yang berada di Kulonprogo, yaitu pemandian Clereng.
Dengan mobil kami berempat pergi ke sana. Ibu tidak lupa membawa bekal minum dan nasi untuk sarapan di jalan. Perjalanan itu cukup menyenangkan menuju lokasi yang terletak di perbukitan Menoreh. Setelah lewat Sentolo dan sebelum kota Wates, maka mobil berbelok ke kanan. Lokasi pemandian ini tepatnya terletak di Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonprogo. Lokasinya berjarak kurang lebih 5 km dari Kota Wates ke arah utara atau kurang lebih 30 km dari Yogyakarta. Kalau dari rumahku maka dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 45 menit.
Perjalanan kemudian menyusuri jalan pedesaan yang hijau, termasuk juga melewati jalan yang di kanan kirinya tumbuh pohon palem besar yang berjajar rapi. Sebelum sampai kami menyusuri jalan di tepian sungai besar dan kemudian akhirnya sampai di bawah perbukitan yang hijau subur. Setelah tanya ke orang maka akhirnya kami sampailah di lokasi pemandian ini.

Kolam renang utama di pemandian Clereng.
Kolam renang utama di pemandian Clereng.


Bangunan loket dan pintu gerbang pemandian.
Bangunan loket dan pintu gerbang pemandian.

Waktu masuk kami tadinya ragu-ragu. Bapak setelah memarkir mobil kemudian turun bersama kami melihat ke dalam. Kami bilang dulu ke seorang ibu yang waktu itu bertugas menjadi petugas loket, mau melihat dulu. Ternyata kolam yang ada memang jauh dari kolam renang biasa yang ada di Yogyakarta. Air yang di kolam memantulkan warna kehijauan. Kami ragu-ragu mau berenang atau tidak di situ. Namun akhirnya ibu yang memutuskan jadi karena sudah terlanjur sampai ke sana. Kami membayar tiket masuk sebesar empat ribu rupiah per orang dan tiket parkir mobil. Setelah itu membawa tas baju ganti dan bekal kami masuk ke lokasi lagi. Di situ kami melihat-lihat suasana yang sebenarnya cukup indah juga.
Ternyata pemandian Clereng ini aslinya merupakan pemandian alami yang berada di bawah bukit bebatuan dan pohon besar yang tumbuh di lerengnya. Air yang keluar cukup besar dan memenuhi kolam yang ada di bawahnya itu. Sebagian air kemudian dialirkan ke kolam renang dan sebagian lagi dialirkan untuk disedot dijadikan air ledeng bagi penduduk Wates dan sekitarnya. Sebagian lagi air masih berlebih untuk dialirkan ke sungai untuk irigasi sawah.
Pemandian Clereng ini terdiri dari kolam mata air alami yang berlantaikan bebatuan dan berdindingkan cadas berlumut yang berada di bawah rimbun pepohonan. Selain itu terdapat dua buah kolam renang buatan manusia dengan kedalaman 0,5 hingga 2 meter. Setelah berganti celana renang kami berempat pun memilih berenang di kolam renang besar. Walaupun airnya terlihat kehijauan, sebenarnya cukup jernih juga. Dan yang penting airnya tidak mengandung kaporit yang tidak pedih di mata. Mbak Ninna dan bapak banyak berenang menyusuri panjang kolam bolak-balik sampai beberapa kali. Kalau aku sama ibu yang belum pandai berenang sih hanya latihan di pinggir untuk meluncur dan melatih gaya berenang sampai beberapa jarak meter saja. Cukup menyenangkan lho…

Mata air alami di lereng bebatuan dan di bawah pohon besar.
Mata air alami di lereng bebatuan dan di bawah pohon besar.

Kolam renangnya teduh.
Kolam renangnya teduh.

Isitrahat dulu di sudut kolam.
Isitrahat dulu di sudut kolam.

Usai berenang kemudian aku membeli bola plastik dari penjual yang ada di sebelah kolam. Bola seharga enam ribu rupiah ini saya gunakan dengan bapak untuk lempar-lemparan di dalam kolam. Asyik juga… tapi lama kelamaan semakin panas kena sinar matahari, jadi selesai sudah acara berenang saat itu. Kami segera menyusul ibu dan mbak Ninna untuk mandi berbilas dan berganti baju. Setelah selesai berenang, kami cukup lapar dan segera makan bekal nasi yang dibawa. Nasi putih dengan lauk ayam goreng pun segera habis diperebutkan kami yang kelaparan. Yang lucu adalah kami makan di tepi kolam kecil yang banyak ikan liarnya. Waktu ada nasi yang jatuh, segera ikan-ikan itupun berebutan. Akhirnya malah diam-diam kami melakukan kegiatan memberi makan ikan-ikan ini dengan sisa-sisa nasi dan tulang ayam yang ada. Hehe… menarik juga lho….
Dari ibu yang berjualan di pendopo lokasi bercerita kalau sering banyak orang dari luar datang ke sana. Di pemandian clereng ini banyak orang percaya bahwa dengan mandi atau membasuh muka dengan air dari mata air clereng ini dapat membuat awet muda dan memberikan keselamatan. Kolam renang pemandian clereng ini juga dipercaya dapat memberikan ketentraman bagi orang yang mandi di sini serta memberikan keberhasilan. Benar atau tidak, ini adalah sebuah kepercayaan yang dianut oleh masyarakat setempat. Kalau bagi kami setelah berenang ini sih memberikan manfaat kegembiraan, karena dapat berolahraga murah meriah dan bermain air sepuasnya. Tapi juga memberikan efek lain berupa lengan pegal-pegal karena capek berenang dan juga bikin nganthuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar