Palingenia Longicauda atau dikenal juga dengan nama Tisa’s Flower
adalah suatu spesies serangga purba. Spesies serangga ini diperkirakan
berasal dari 200 juta yang lalu. Salah satu tempat pemunculan serangga
ini adalah di Tisa River.
Tisa
River atau Sungai Tisa adalah salah satu suaka terakhir dimana setiap
tahun serangga tersebut muncul dalam jumlah yang sangat besar. Hal
tersebut merupakan sebuah tontonan yang langka, “wedding dance” di atas
Sungai Tisa.
Hanya
beberapa hari di bulan Juni setiap tahunnya (bahkan tidak setiap tahun)
Tisa’s Flower lahir, kawin, dan mati. Selama 3 jam segalanya akan
berakhir, hidup yang sangat singkat. Serangga jenis ini tidak mempunyai
mulut, mereka hidup hanya untuk kawin lalu mati.
Hidup
yang sangat singkat, tapi sangat indah Ini benar-benar pemandangan
langka yang susah untuk diceritakan hanya melalui gambar atau kata-kata.
Sangatlah
menarik untuk menyaksikan fenomena tersebut, yang merupakan salah satu
fenomena terindah yang hanya berlangsung selama 5 hari saja di bulan
Juni. Ribuan serangga ini terbang dengan semangatnya memenuhi seluruh
sungai.
Serangga
Palingenia Longicauda ini merupakan salah satu serangga “mayfly” yang
terbesar di Eropa. Jenis serangga jantan panjangnya dapat mencapai 12
cm, dari kepala sampai ekor. Serangga ini berada pada masa larva selama
3 tahun. Selama 3 tahun tersebut, larva berada di dasar sungai.
Tetapi
masa hidupnya sangat singkat yaitu 3 jam saja. Begitu lahir mereka
tumbuh dewasa, berpasang-pasangan kemudian langsung mati. Serangga ini
mempunyai sayap yang unik, sayap mereka akan berganti kulit setelah
mancapai fungsi utamanya.
Tisa's
Flower tumbuh dewasa hanya satu kali. Dan di saat pertengahan bulan
Juni, pada pukul 5.00 – 6.00 PM, mereka akan menari-nari di atas sungai
dalam kelompok yang besar. Kemudian mereka akan berganti kulit di atas
pohon, di tanah, atau dimanapun tempat yang mereka hinggapi.
Fenomena
tersebut dikenal dengan nama Tissa Blooming atau Pemekaran Tisa.
Setelah mereka tumbuh dewasa secara penuh (setelah beberapa detik
mereka berganti kulit), serangga jantan hanya memiliki beberapa jam
saja untuk menemukan betina pasangan mereka dan berpsangan sebelum
mereka mati.
Setelah
berpasangan atau ka’win , serangga betina terbang menyusuri sungai
untuk memastikan apakah telurnya sudah berada di dalam sungai dan jatuh
ke dalam dasar sungai. Kemudian telur tersebut akan menjadi larva dalam
waktu 45 hari dan akan menetas setelah 3 tahun.
Serangga
ini merupakan serangga yang sensitive dengan polusi. Jika mereka berada
di sebuah sungai, pastilah sungai tersebut merupakan sungai yang
bersih. Disamping sebagai indicator lingkungan, serangga ini juga
makanan yang bagus buat ikan, sehingga beberapa pemancing menggunakan
serangga ini sebagai umpan pada pancing mereka.
Saat ini serangga Palingenia longicauda sudah punah di beberapa Negara Eropa dan hanya bisa ditemui di Serbia dan Hungaria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar